Selamat Datang & Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Bersama Cah Unggulan D3 TKJ Batang 07

Cah Unggulan D3 TkJ Batang

Sunday, September 16, 2007

10 Tewas, Truk Tabrak Minibus


NGAWI-Musibah tabrakan maut antara minibus Gaya Kerja melawan truk tangki gandeng bermuatan tetes tebu, terjadi pukul 06:15 kemarin di Jalan Raya Sragen-Ngawi, tepatnya di Dukuh Ngrancang, Mantingan, Ngawi Km 35. Musibah memilukan itu menewaskan sepuluh penumpang bus jurusan Sragen-Ngrambe (Ngawi) dan mengakibatkan enam penumpang luka berat serta delapan penumpang luka ringan.

"Tabrakan terjadi diperkirakan karena truk oleng saat melewati jalan bergelombang sehingga menghantam minibus,'' tutur Kapolres Ngawi AKBP Drs Gunawan SH ketika ditemui di lokasi musibah, kemarin.

Kapolres dan Kasat Lantas Ngawi AKP Irfan Susanto menunjukkan jalan bergelombang di sekitar lokasi kejadian. Kapolres Sragen AKBP Dra Sri Handayani dan Kasat Lantas Sragen AKP Choiron El Atiq juga hadir di lokasi musibah untuk melihat musibah yang banyak menewaskan warga Sragen itu.

Musibah itu menewaskan Lasmi (40), warga Banaran, Sambungmacan, Sragen, Suyatmi (50), warga Ngrancang, Mantingan, Ngawi, Parmi alias Mentel (50), warga Jati, Sambungmacan, Sragen, Eko (30), warga Malang (Jatim), Pariyem (40), warga Desa Jatisoma, Sambungmacan, Sragen.

Korban tewas lainnya Agus Subandi (32), kondektur bus warga Kedung Gudel, Widodaren, Ngawi, Sumi (50), warga Pangle RT 32 Sambungmacan, Sragen, Muji (50), warga Tempursari Timur RT 6, Mantingan, Ngawi, dan dua wanita yang belum diketahui identitasnya. Jenazah korban kecelakaan disimpan di RSUD dr Soeroto. Delapan jenazah sudah diambil pihak keluarga kecuali dua korban wanita tanpa identitas yang masih disimpan di kamar mayat.

Saksi Tumin, penumpang bus Gaya Kerja, menuturkan semula bus melaju dari arah Sragen menuju ke Ngrambe. Setibanya di Dukuh Ngrancang, truk tangki gandeng Bhirawa L-7230-TG bermuatan 32 ton tetes tebu dikemudikan Ahmad Ainur Rofi (32), warga Jl Laksda Adi Sucipto, Jombang, mendadak oleng ke kanan melewati marka jalan dan membentur bus Gaya Kerja AD-1485-BE bermuatan sekitar 24 penumpang.

Keluarga Emosi

Bus terpental ke kiri jalan dan kabinnya hancur. Sopir Sunarto mengalami luka berat karena terjepit bodi bus dan kakinya patah. Kondektur Agus Subandi tewas karena kepalanya luka parah setelah mengalami benturan. Melihat banyak korban tewas, sopir truk Ahmad Ainur Rofi dan kernet Yanto, menyelamatkan diri dan berlindung di Polsek Mantingan yang berjarak 1 km dari lokasi kecelakaan.

Beruntung awak truk tangki menyelamatkan diri sebab di antara korban tewas yang ditemukan di dalam kabin bus yang remuk berasal dari Mantingan. "Pihak keluarga yang datang memberi pertolongan tampak emosi dan mencari awak truk tangki,'' tutur saksi Sularno.

Waka Polres Ngawi Kompol Juli Setiyadi memimpin anak buahnya mengevakuasi korban dan mengamankan awak truk tangki. Sejumlah korban luka berat dikirim ke RSI Amal Sehat dan RSUD Sragen. Sopir minibus Sunarto yang mengalami patah dua tulang kaki dilarikan ke RS Kustati Solo.

Untuk mengevakuasi korban dan menyingkirkan barang bukti minibus dan truk yang melintang di jalan, polisi menerapkan sistem buka-tutup arus lalu lintas. Setelah bus dan tangki gandeng berhasil diderek pukul 13:00, arus lalin Solo-Surabaya kembali normal. (nin-45)


sumber : http://www.suaramerdeka.com/

Minggu, 16 September 2007